diduga menjadi korban p3lecehan oknum Pimpinan Pondok Pesantren

Serang5114 Dilihat
banner 468x60
Advertisements
Advertisements

Serang | nusantaranews-today.com – Santriwati berinisial SL (16), diduga menjadi korban p3lecehan oknum Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) atau Padepokan Bani Ma’mun Kobak berinisial KH (42) di Kampung Badak, Desa Gembor Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang.

SL merupakan santriwati di Ponpes milik KH (42), telah digauli sebanyak 3 kali hingga hamil.

banner 336x280

SL mengatakan, berawal pada Juli 2023 dia ingin diberikan pengobatan oleh KH di dalam ruangannya, Namun KH melakukan perbuatan pelecehan s3ksual

“Yang pertama dan kedua (Digauli) pakai kondom (Pengaman) yang ketiga enggak, hingga saya hamil,” kata SL kepada wartawan di kediamannya, Senin (2/12/2024).

SL mengaku awalnya tidak mengetahui, bahwa dia telah mengandung anaknya KH. Saat itu KH tiba-tiba meminta air kencing dirinya.

“Saya tanya air kencing itu untuk apa, katanya bukan untuk apa-apa. Mungkin mau di tespek (Cek kehamilan) kali,” katanya.

Beberapa hari kemudian SL diminta untuk meminum obat yang diduga sebagai obat aborsi. Obat disimpan di bawah lidah dan dimasukan ke v4gina.

“Pelaku bilangnya itu obat untuk pelancar haid, terus saya diminta pakai softek (Pembalut) oleh pelaku, saya nurut pakai softek dan saya meminum obat itu, disuruh minum pakai Sprite,” terangnya.

Warga Kecamatan Binuang itu kemudian menanyakan dirinya kenapa? Kemudian pelaku menceritakan bahwa SL telah hamil.

“Akhirnya saya kecewa dan nangis. Kata si pelaku, tenang neng dosa mah enggak ditanggung sama si eneng,” ungkapnya.

Menurut SL, setelah meminum obat itu dia tidak merasakannya adanya tanda-tanda keguguran. Hingga akhirnya, KH memanggil paraji untuk memijat dirinya.

SL menyebut sebelum dipijat, iya diminta untuk meminum ragi, jamu dan nanas muda.

“Habis minum itu saya panas dingin kayak mau mati, abis itu muntah-muntah, saya dimarahi sama pelaku jangan muntah. Pada akhirnya keluarlah itu si janin, yang membuang janin saya enggak tahu siapa,” ucapnya.

SL mengaku diancam oleh pelaku untuk tidak menceritakan masalah tersebut pada siapa pun dan diancam akan dilaporkan ke polisi

Selain SL, ada santriwati berinsial SP (18) dan M (22) yang juga menjadi korban pelampiasan nafsu KH.

banner 336x280

Komentar