Warga Aek Nabara Desa Pondok Batu Mengeluh Rumah Dikepung Limbah, Anak-anak Diserang Penyakit Kulit

Labuhan batu5473 Dilihat

NUSANTARANEWS-TODY Aek Nabara, 3 Mei 2025 — Desa pondok batu Dusun satu lorong Horas 3 Kecamatan Aek Nabara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, mengeluhkan kondisi lingkungan yang memprihatinkan akibat buruknya sistem drainase. Rumah-rumah warga tergenang air limbah dari lorong sebelah yang berbatasan langsung dengan Desa Sidorukun.

Keluhan ini sudah berlangsung lama tanpa penanganan serius dari pihak desa maupun instansi terkait. Anak-anak menjadi korban paling rentan dengan munculnya penyakit gatal-gatal dan alergi kulit.

banner

Menurut laporan investigasi Sirwan, jurnalis NusantaraNews-Today, pada Sabtu (3/5/2025) pukul 13.30 WIB, situasi di lapangan sangat memprihatinkan. Banyak rumah terendam limbah dan tidak adanya saluran pembuangan yang layak di Jalan Horas, Dusun satu.

foto : sirwan/tim dam masyaraakat yang terdampak banjir
foto : sirwan/tim dam masyaraakat yang terdampak banjir

“Sudah ada instansi datang, tapi cuma foto-foto saja. Setelah itu tidak ada kelanjutannya,” ujar Ibu Panjaitan, salah satu warga. “Anak saya sudah terkena gatal-gatal, rumah saya pun rusak. Dulu rumah kami ada tiga, sekarang tinggal satu, dua sudah saya bongkar karena digenangi air,” ungkapnya dengan nada sedih.

Warga menuturkan bahwa mereka telah melapor ke kepala dusun, kepala desa, hingga anggota dewan, namun belum juga mendapatkan solusi. Bahkan, menurut warga, anggota DPRD dan Kepala Desa Sidorukun sempat meninjau lokasi, namun tindak lanjutnya tak kunjung nyata.

“Kami merasa seperti dibiarkan. Jalan depan rumah kami dulu bisa dilalui truk, sekarang malah jadi sarang ular dan tempat penyakit,” lanjutnya.

Warga berharap melalui media ini, keluhan mereka dapat sampai ke telinga pemangku kebijakan. Mereka meminta agar dinas terkait segera turun tangan memperbaiki saluran air yang rusak agar kampung mereka kembali sehat dan layak huni.


Catatan Redaksi:

Situasi seperti ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tapi juga kesehatan masyarakat. Pemerintah desa dan instansi teknis diharapkan segera mengambil tindakan nyata. Kasus seperti ini adalah ujian nyata terhadap tanggung jawab sosial dan fungsi pelayanan publik yang semestinya.

laporan : sirwan/tim kabiro nusantara news today

Komentar