Perkerasan Telford Jalan Pertanian Haen Huta 1 Anggaran Dana Desa Tahun 2024 di Duga Mark Up Pangulu

Kab.simalungun3570 Dilihat

NUSANATARANEWSTODAY.COM
Perkerasan telford Jalan Pertanian Haen Huta 1, Nagori Bayu, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun di duga mark up oleh Pangulu.
Salah warga bermarga Saragih mengatakan bahwa pengerjaan jalan ini dinilai sangat asal-asalan.
“Pelaksanaan pengerasan tersebut sangat amburadul, pemasangan batu juga banyak yang kecil,”Kata Saragih, Kamis(22/1).

Batu-batu yang di turunkan tidak sesuai dengan RAB serta ketebalan jalan hannya berkisar 8 sampai 10 cm dibagian tengah jalan.

banner

“Penggunaan dana ADD ini terkesan sia-sia sebab mereka yang mengerjakan proyek itu sepertinya lebih mengutamakan keuntungan yang lebih besar untuk masuk kekantong pribadi dari mengutamakan kualitas perkerjaan,”Bebernya.
Lihat saja pengerjaan jalan tersebut serta pengerjaannya asal jadi. Artinya di duga pengerjaan proyek ADD ini dikerjakan asal jadi serta pengerjaannya telah terjadi penyusutan volume dan tidak sesuai bestek.

“Untuk itu penegak hukum dalam hal ini Kajari Simalungun dapat untuk memeriksa siapa saja yang terkait dalam pelaksanaan proyek tersebut, diduga kuat banyak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan anggaran dana desa,”harapnya.

Salah seorang penguna jalan yang tidak mau di tulis namanya mengatakan bahwa pengerjaan anggaran dana desa pada jalan ini tidak sesuai dengan ukuran batu.

“Ukuran batu banyak yang tidak sesuai dengan RAP, kemungkinan jalan yang diperbaiki dari anggaran dana desa Tahun 2024 dengan dana Rp 105.091.000, dengan ketebalan 0,15 cm tidak akan bertahan,”Tuturnya.

Seharusnya jalan bagian tengah mengunakan ukuran 10 -15 cm dan pada bagian tepi dengan ukuran 15-20cm.

“Tapi kenyataannya dilapangan banyak ditemukan batu yang kecil pada bagian tengah,” Bebernya.

Kondisi jalan ini menunjukan proses pengerjaan tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, jika dikerjakan secara benar dan sesuai aturan, maka hasilnya akan bagus.

“Dugaan kami pangulu melakukan pengelembungan dana pembangunan fisik dengan cara melakukan pengurangan kualitas kegiatan,”jelasnya penguna jalan.

Untuk itu, kami meminta dinas terkait agar meninjau ulang pelaksanaan pengerjaan jalan tersebut, karena banyak ditemukan batu yang tidak sesuai dengan RAP. (Jun)

Komentar