Arogansi Tak Berujung Truk TBS di Aek Nabara: Warga Menggugat, Keselamatan Terancam!

Labuhan batu133 Dilihat

NUSANTARA NEWS TODAY AEK NABARA, 5 Juni 2025Kesabaran warga Aek Nabara kini di ambang batas. Insiden jatuhnya buah sawit (TBS) dari truk pengangkut yang kelebihan muatan dan abai standar operasional prosedur (SOP) kembali terjadi di Jalan Ampera (Pajak Aek Nabara). Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan biasa, melainkan manifestasi arogansi pengemudi dan kelalaian pihak berwenang yang terus-menerus menempatkan nyawa warga dalam bahaya.

Keresahan kian memuncak. Warga Aek Nabara tak lagi menahan diri, melontarkan kritik tajam kepada dinas terkait yang dinilai “diam” melihat praktik berbahaya ini. “Kami sungguh menyayangkan sikap dari dinas terkait untuk penertiban dan pengamanan dari truk pelanggaran SOP yang sampai saat ini belum mengambil tindakan yang serius,” teriak seorang warga yang enggan disebut namanya, dengan nada geram. “Lihatlah kejadian ini wahai pemangku jabatan, apakah keluargamu yang jadi korban baru kamu bertindak?!” Pertanyaan menohok ini menjadi cerminan putus asa masyarakat yang merasa diabaikan.

banner

Laporan langsung dari Biro Nusantaranews-Today ke Kepala Pos Lalu Lintas (Kapos Lantas) Aek Nabara, Limbong, justru mengungkap fakta yang kian mengkhawatirkan. Limbong mengakui keterbatasan personel sebagai penghambat penegakan hukum. “Sudah diajukan ke Kasat Lantas, tapi sampai saat ini belum ada penambahan personel,” jelasnya. Lebih jauh, ia mengungkapkan usulan pemasangan portal pembatas kapasitas di Pajak Aek Nabara telah “berbenturan dengan kebijakan pemangku jabatan.” Sebuah pengakuan yang menyiratkan adanya hambatan birokrasi di balik minimnya tindakan. “Kami hanya pengawas kebijakan, bukan pembuat kebijakan,” pungkas Limbong, seolah melempar tanggung jawab.

Pengakuan ini bukan alasan, melainkan cermin ketidakmampuan sistem dalam melindungi masyarakat. Ketika nyawa menjadi taruhan, alasan “kekurangan personel” dan “benturan kebijakan” adalah dalih yang tak bisa diterima.

Warga Aek Nabara kini menuntut lebih dari sekadar janji. Mereka mendesak aparat penegak hukum dan dinas terkait untuk segera menegakkan Peraturan Daerah (Perda) dan mewujudkan pendirian portal pembatas kapasitas. Tanpa tindakan konkret dan tegas, ancaman kecelakaan fatal akibat truk-truk TBS yang ugal-ugalan ini akan terus menghantui Jalan Ampera. Sudah saatnya keselamatan warga menjadi prioritas utama, bukan lagi korban arogansi dan kelalaian.

laporan kabiro labuhan batu


Komentar