Santriwati Nurlailli Dilaporkan Hilang dari Pondok Pesantren di Kampar

Berita, Nasional, Pekanbaru, Riau5455 Dilihat

NUSANTARANEWS-TODAY Kampar, Riau – Masyarakat dan pihak keluarga tengah mencari keberadaan seorang santriwati bernama Nurlailli (23 tahun), yang dilaporkan hilang dari Sekolah Pondok Pesantren Baitul Salam Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Informasi resmi mengenai hilangnya Nurlailli dikeluarkan oleh pihak keluarga melalui laporan orang hilang yang ditujukan kepada Kepala Kepolisian Sektor Tambang dan juga disebarkan melalui media sosial.

Berdasarkan laporan tersebut, Nurlailli memiliki ciri-ciri fisik sebagai berikut: tinggi badan sekitar 148 cm, rambut lurus hitam panjang sepunggung, mata hitam, warna kulit kuning langsat, dan memiliki tahi lalat istimewa di gigi bawah renggang. Terakhir kali terlihat, Nurlailli mengenakan jubah hitam bercadar, memakai tas sandang warna hitam, memakai kaos kaki putih, dan sandal warna hitam.

banner

Data diri Nurlailli mencantumkan tempat dan tanggal lahir Pelalawan, 18 Maret 2002. Ia berjenis kelamin perempuan, berstatus belum/tidak bekerja, berpendidikan SMA, dan berasal dari suku/bangsa Melayu. Alamat terakhirnya tercatat di Dusun Suka Damai RT 001 RW 001 Desa Siabu Kec Salo Kab Kampar.

Dalam laporan disebutkan kronologi hilangnya Nurlailli. Pada hari Rabu, tanggal 30 April 2025, sekitar pukul 11.00 WIB, Nurlailli meminta izin untuk pergi mengantar kakak kandungnya. Sekitar pukul 13.00 WIB, ia sempat menghubungi lewat WhatsApp, namun setelah itu, nomor telepon dan media sosialnya tidak aktif lagi hingga saat ini.

Pihak keluarga sangat mengharapkan bantuan dan informasi dari masyarakat. Apabila ada yang melihat atau mengetahui keberadaan Nurlailli, mohon segera menghubungi abang kandungnya, Zulfikri, di nomor ponsel 081364065611 atau Zulriski di nomor ponsel 082288532829 dan 082169933594. Informasi juga dapat disampaikan langsung ke Polsek Tambang di nomor ponsel 082169933594.

Laporan orang hilang ini resmi dikeluarkan dan ditandatangani oleh Zulfikri selaku pelapor di Balai Jaya pada tanggal 1 Mei 2025. Pihak keluarga dan pondok pesantren sangat berharap agar Nurlailli dapat segera ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat. Masyarakat diimbau untuk turut membantu menyebarkan informasi ini.

Komentar