Arogansi Truk TBS di Aek Nabara Labuhanbatu: Langgar Perda, Ancam Warga, APH Tutup Mata?

Labuhan batu5417 Dilihat

AEK NABARA, NUSANTARANEWS-TODAY – Pemandangan miris kembali terjadi di Jalan Ampera, Pajak Aek Nabara, Labuhanbatu. Setiap hari, puluhan truk pengangkut Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dan truk lainnya bebas berkeliaran tanpa mengindahkan Peraturan Daerah (Perda) yang ada. Ironisnya, aparat penegak hukum (APH) setempat, khususnya Polsek Bilah Hulu yang kantornya berada tak jauh dari lokasi, terkesan berdiam diri meski sering terjadi insiden jatuhnya buah sawit yang membahayakan warga.

Warga setempat mengeluhkan sikap arogan para pengemudi truk TBS yang seringkali melintas tanpa jaring pengaman dan diduga melebihi kapasitas. “Sudah sering menelan korban akibat dari jatuhnya buah tandan segar mengenai masyarakat di Jalan Ampera Pajak Aek Nabara, tapi belum ada sikap dari dinas terkait untuk penertiban dan penindakan,” ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya, pada Selasa (29/04/2025) pukul 09.30 WIB.

banner

Yang lebih mencengangkan, truk-truk tersebut melintas persis di depan Kantor Polsek Bilah Hulu. Warga sangat menyayangkan sikap APH yang dinilai pasif. “Walaupun mereka sering mendengar ada warga yang tertimpa buah sawit di sini, tapi polisi di Aek Nabara ini diam seribu bahasa,” tambah warga tersebut dengan nada kecewa.

Ia bahkan mengibaratkan Aek Nabara sebagai “kota tanpa APH”-nya. “Pemandangan ini sudah lama, Bang, dan sampai saat ini belum ada tindakan dari Polsek Aek Nabara,” tuturnya. Ia pesimis terhadap upaya penertiban. “Kalau menyangkut tentang truk yang melebihi kapasitas dan tanpa jaring pengaman itu, enggak ada artinya kita berkoar-koar, capek kita, Bang,” keluhnya. “Mungkin mereka menunggu saudara mereka yang mati ditimpa sawit di sini baru mereka bertindak,” pungkasnya dengan getir.

Kepala Biro Nusantaranews-Today, Suleman Sinulingga, juga turut prihatin dan merasa kecewa dengan karut-marut penegakan hukum di Aek Nabara. “Carut-marut sistem penegakan hukum di Aek Nabara ini sungguh miris ya,” ujarnya. Suleman menyoroti lambannya penertiban dan penindakan terhadap truk-truk pelanggar SOP, apalagi Jalan Ampera adalah lokasi padat penduduk pada jam-jam tertentu.

Perda yang terpajang di pinggir jalan kini hanya menjadi saksi bisu akan lemahnya penegakan hukum di wilayah Kabupaten Labuhanbatu. Masyarakat menuntut tindakan konkret dari dinas terkait dan aparat kepolisian untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan warga dari ancaman truk-truk bermuatan berlebih dan tanpa pengaman.

laporan oleh: tim labuhan batu


Komentar