Simalungun – Nusantaranews-Today : Petani Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara minta perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi pembeli (offtaker) seluruh produk pertani, baik skala nasional maupun lokal. Program ini untuk menjamin hidup para petani.
Hal tersebut dikatakan Ketua Kelompok Tani Juma Bolon, Kelurahan Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Edwin ST, Minggu (16/2/2025) di Saribudolok.
Dia mengatakan hal demikian, karena tidak ada kepastian pembeli dan tidak ada stabilitas harga hasil bumi, sehingga bertani seperti berjudi. Kalau harga mahal petani menang, harga anjlok petani kalah. Tidak ada kepastian.
baca juga Kebakaran Kapal Wisata Labuan Bajo Berkali-kali Terjadi, Apa Solusinya?
“Tentu, untuk menanggulangi keadaan seperti itu, dibutuhkan offtaker bagi seluruh produk petani, baik saat harga mahal maupun saat harga murah. Offtaker yang paling cocok adalah BUMN. Mekanismenya pemerintah yang atur,” katanya.
Menurut Edwin, keluhan petani yang sangat signifikan pada saat ini adalah tidak adanya kepastian pembeli dan kepastian harga pertanian saat panen. Menjamurnya agen-agen gelap di setiap pasar dan tidak adanya informasi harga pertanian resmi yang sesuai dengan orientasi pasar.
“Saat ini, ketika petani menjual hasil produksinya, untung-untungan. Kalau harga mahal, banyak pembeli dan kalau harga anjlok tak ada pembeli. Barang petani dibandrol dengan harga yang berbeda dengan kualitas yang sama. Itu terjadi lantaran tak ada offtaker yang pasti,” katanya.
baca juga Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan Tangkap Dua Pelaku Perampokan Bermodus Polisi Gadungan
Oleh karena itu, harapnya, sangat dibutuhkan campur tangan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan petani, salah satunya dengan cara membentuk offtaker seluruh produk petani, khususnya produk petani lokal.
“Jadi, BUMN sangat cocok menjadi offtaker. Jika hal tersebut terwujud, maka petani akan berlomba-lomba meningkatkan produksi. Muaranya, pendapatan petani terjaga dan ketahanan pangan terjamin,” ucap Edwin. (End)
Komentar